Minggu, 11 Juni 2017

Pengembangan Pendidikan Matematika Sebagaimana yang Diajarkan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.




Pengembangan Pendidikan Matematika
Sebagaimana yang Diajarkan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.

            Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan individu maupun kelompok secara sadar guna mengubah tingkah laku menjadi lebih baik melalui suatu pembelajaran.
Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh seorang pendidik atau guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dengan berbagai cara sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien dengan hasil yang optimal.
Salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari di sekolah adalah matematika. Sebagai ilmu pasti, matematika akan selalu berkembang dan selalu diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Oleh karenanya penting bagi setiap manusia untuk memahami dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran matematika dalam hal ini merupakan upaya yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seorang peserta didik dapat melaksanakan kegiatan belajar matematika dengan aktif. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada peserta didik untuk dapat berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika.
Berbicara mengenai pembelajaran matematika banyak sekali hal yang saya dapatkan setelah mengikuti perkuliah etnomatematika serta membaca artikel-artikel pada blog powermathematics.blogspot.co.id oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A yang sangat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran matematika yang baik adalah pembelajaran yang mengaktifkan siswa dimana dalam hal ini siswa terlibat langsung dan berperan aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mengkonstruk sendiri pengetahuannya. Sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan selalu melekat pada diri siswa.
Seperti yang selalu diajarkan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A. bahwasannya dalam suatu pembelajaran tidaklah guru sebagai diktaktor, melainkan guru haruslah sebagai fasilitator. Janganlah seorang guru memaksakan kehendak kepada siswa untuk mempercayai suatu fakta atau teori tertentu tetapi fasilitasi lah siswa untuk menemukan sendiri, membangun sendiri suatu konsep, teori, atau fakta tertentu.
Sudah saatnya pendidikan matematika di Indonesia ini berkembang. Sudah saatnya pendidikan matematika di Indonesia berubah, dari siswa yang pasif menjadi aktif, dari guru yang diktaktor menjadi fasilitator. Seperti halnya cara-cara guru di luar negeri dalam mengajarkan matematika kepada anak dengan berbagai variasi metode dan model pembelajaran seperti yang ditunjukkan Prof. Dr. Marsigit, M.A dalam perkuliahan maupun seperti yang dapat kita akses di internet.
Guru merupakan sutradara dari sebuah proses pembelajaran. Dengan demikian gurulah yang mengatur segala kegiatan pembelajaran mulai dari awal pembelajaran sampai akhir. Oleh karenanya sangat penting begi guru untuk mengetahui metode dan model pembelajaran apa saja dan seperti apa yang baik dan cocok diterapkan untuk pembelajaran di kelas.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan Lesson Study. Lesson Study seperti ini sangat baik diadakan di universitas khususnya bidang pendidikan. Dari lesson study tersebut guru, pendidik maupun calon pendidik dapat mengevaluasi bagaimana pembelajaran yang selama ini sudah terjadi dan bagaimana pembelajaran yang baik yang paling dibutuhkan oleh siswa-siswa selama ini. Dengan demikian dari lesson study ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar yang baik dan sesuai sehingga dapat mengaktifkan siswa dan memfasilitasi siswa dengan baik.
Dalam suatu pembelajaran, tujuan kita adalah membuat peserta didik membangun pengetahuannya. Oleh karenanya dalam hal ini sangat penting bagi guru untuk mengetahui karakteristik dari peserta didik. Sangat penting bagi guru untuk memperhatikan metode atau model yang digunakan dengan perkembangan peserta didik.
Seperti yang Prof. Dr. Marsigit, M.A selalu katakan bahwasannya dalam mengajar peserta didik usia SD dan SMP sangat lebih baik untuk menggunakan matematika sekolah. Dimana peserta didik usia SD dan SMP tersebut belajar dari hal-hal yang bersifat nyata atau konkret. Bukan diajarkan dengan simbol-simbol. Karena kemampuan peserti didik masih pada tahap SD dan SMP masih kurang untuk dapat mengerti simbol-simbol yang terlalu abstrak bagi mereka. Karena simbol-simbol yang seperti itu hanya akan membuat peserta didik menjadi terbebani dan menyebabkan kebingungan. Simbol-simbol seperti ini baru bisa mulai digunakan untuk siswa SMA.
Kemampuan berpikir siswa SMA tentu lebih baik dari siswa SD dan SMP oleh karenanya mereka sudah tidak membutuhkan bantuan dengan hal-hal yang bersifat konkret karena mereka sudah dapat memahami hal-hal yang bersifat abstrak.
Sangat mudah untuk menemukan hal-hal yang bersifat konkret dari dunia nyata karena etnomatematika menyadarkan kita bahwa banyak sekali kaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari yang dapat kita jadikan pembelajaran dalm mengajarkan suatu konsep dalam matematika.

By: Sefti Lailatifah (14301241040)
Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2017.